Jika sudah divonis mandul atau mengalami masalah infertilitas, lantas apakah sudah bisa dipastikan tidak akan punya anak? Belum tentu... karena ada banyak metode / cara yang sekiranya bisa membantu pasangan yang kurang subur bisa mempunyai keturunan seperti dengan obat-obatan tertentu, pembedahan (microsurgical) dan inseminasi atau upaya bayi tabung.
Setidaknya ada 3 cara atau metode khusus untuk membantu pasangan tidak subur bisa memperoleh kesempatan untuk memiliki keturunan, diantaranya sebagai berikut:
Metode IVF melibatkan pengambilan telur dari ovarium. Telur dimatangkan secara artifisial dengan hormon sehingga lebih dari satu telur untuk dibuahi dan meningkatkan peluang keberhasilan. Telur kemudian dicampur dengan sperma suami sang wanita, atau seorang pendonor, dan di inkubasi pada suhu tubuh selama 48 jam.
Setelah inkubasi, telur yang telah dibuahi dimasukkan ke dalam uterus wanita melalui vagina menggunakan pipa kecil. Sel telur disuntikkan langsung ke dalam uterus wanita dengan pipa tipis yang melewati vagina dan serviks. Metode ini dianggap berhasil jika salah satu telur atau lebih tertanam di dalam dinding uterus. Perkembangan selanjutnya diharapkan dapat terjadi jika telur telah berimplantasi. IVF membuahkan kehamilan sekitar 15 %.
2. Suntikan Sperma Intrasitoplasma
Sel sperma disuntikkan langsung ke sel telur matang dilaboratorium. tindakan ini sangat rumit dan melibatkan penggunaan alat-alat mikro di bawah mikrosop. Tingkat keberhasilan adalah 10-15 % dalam satu siklus menstruasi, dan hanya satu embrio yang bisa berkembang.
3. PLI (Paternal Leukocyte Immunization)
Metode ini dikenal juga dengan Imunisasi Lekosit Suami (ILS) merupakan terapi yang diberikan untuk menurunkan antibodi sperma pada wanita yang memiliki antibodi sperma suami yang berlebihan.
Antibodi sperma yang berlebihan menyulitkan sperma untuk sampai ke sel telur karena selalu ditolak dan menjadi tidak berfungsi, sehingga tidak memungkinkan terjadinya pembuahan dan kehamilan. Setiap wanita yang sudah pernah terpapar sperma memang memiliki antibodi terhadap sperma suaminya, namun pada beberapa wanita antibodi tersebut bereaksi secara berlebihan. Penyebabnya sama dengan orang yang alergi, masing-masing orang memiliki respons yang berbeda, tergantung individunya. Wanita dengan antibodi sperma tinggi akan memberikan reaksi berlebihan pada protein pada sperma, sehingga sperma ditolak dan menjadi tidak berfungsi.
Metode dengan menyuntikkan sel darah putih suami ke bawah kulit istri. Ini bertujuan untuk menurunkan antibodi sperma istri sehingga bisa ditoleransi oleh tubuh dan memungkinkan terjadinya pembuahan.
Pemberian terapi minimal 3 kali dengan jarak 3 minggu. Serum yang berisi sel darah putih suami akan disuntikkan di bagian bawah kulit ibu. Setelah terapi, pasien disarankan untuk melakukan penilaian ulang uji imunoandrologi. Bila hasilnya telah mencapai batas normal maka tidak perlu dilakukan terapi kembali. Jika belum, dapat dilakukan terapi ulangan hingga mencapai batas normal.